Ingin menulis tapi tak punya ide?
Masa sih?
Bukannya ide itu bertebaran di sekeliling kita?
Tak percaya?
Yuk, disimak tulisan ini!
Setelah menyimak caracara mencari dan mengembangkan ide menulis dari banyak penulis, bisa saya simpulkan demikian:
1. Mengamati dan menggali hal-hal yang menarik di sekeliling kita. Mulai dari dalam rumah, misalnya pengalaman
dengan buah hati atau dengan keluarga. Bisa pula di sekitar rumah, seperti pengalaman bertetangga ataupun
berorganisasi di lingkungan tempat tinggal.
2. Memenuhi tantangan seseorang atau tantangan lomba. Ada orangorang yang bila tertantang akan berusaha sekuat
tenaga memenuhi tantangan tersebut meskipun pada awalnya ia tak pernah melakukannya. Ada orang yang menjadi
penulis cerpen padahal awalnya bukan penulis fiksi hanya karena pada mula menulis cerpen ia merasa tertantang.
3. Dalam sebuah perjalanan pasti ada halhal menarik yang dialami. Entah itu pengalaman selama perjalanan atau
sekadar menginformasikan mengenai transportasi dan akomodasi yang bagus atau murah. Ada orangorang yang
akhirnya menerbitkan buku travelling yang memuat reportase perjalanannya.
4. Minat adalah hal yang paling mudah dalam memunculkan ide. Untuk orang yang amat berminat pada sejarah
misalnya, tentu tak sulit menuliskan fiksi sejarah. Atau untuk orangorang yang memiliki hobi tertentu misalnya
membuat kerajinan tangan berbahan flanel misalnya, bisa saja membuat tulisantulisan tutorial tentang bagaiman
5. Ketertarikan kepada sesuatu hal juga bisa memunculkan ide. Ada orang yang amat tertarik dengan suatu negara yang
belum pernah dikunjungi, kemudian mencari tahu dan mempelajari secara lebih detil tentang negara itu akhirnya dapat
membuat novel dengan latar belakang negara tersebut. Atau misalnya tertarik kepada kopi justru membuat seseorang
mencari segala hal yang berhubungan dengan kopi lalu membuat tulisan tentang kopi.
6. Apa yang terpikir ketika membaca sesuatu, bisa saja menjadi bahan tulisan baru. Mungkin saja kita sepakat atau tidak,
atau justru mempunyai pendapat yang bisa melengkapi tulisan yang kita baca.
7. Sebuah latar peristiwa bisa saja meminculkan ide untuk menuliskan sesuatu. Misalnya saja mengenai kasus
Hambalang, membangkitkan antusiasme seseorang untuk mencari bermacam fakta dan data tentang kasus tersebut.
Membuat kliping berita terkait, lalu mewawancarai orangorang yang lebih mengetahui tentang kasus itu. Yang
penting di sini, riset yang dilakukan harus seakurat mungkin sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
8. Banyak membaca dan menulis. Semakin banyak membaca terkait halhal yang ingin ditulis akan semakin
memperkaya penulisnya. Bahkan ideide baru bisa bermunculan seiring dengan kekayaan bahan bacaannya. Setelah
itu sudah tentu, segera menuliskannya.
9. Dibutuhkan kepekaan dalam menangkap berbagai hal terkait dengan bahan yang diminati. Saat melihat seorang
perempuan yang menggendong ibu mertuanya yang nyaris lumpuh misalnya, bukan hanya bisa menimbulkan
kepekaan dalam menawarkan pertolongan kepada perempuan tersebut untuk membawakan barangbarang bawaannya
tetapi juga menimbulkan ide menulis tentang kebesaran hati perempuan itu.
10. Dalam menggali ide, gali juga pesan pesan, informasi, atau apapun hal positif yang bisa dimunculkan dalam tulisan
yang kirakira bisa ditangkap dan diambil manfaatnya oleh pembaca. Kekayaan nilai dalam sebuah tulisan menjadi
nilai lebih dari tulisan itu.
Perlu selalu diingat bahwa menulis itu menyenangkan. Jadi, janganlah merasa terbebani datau tertekan dalam menulis.
Karena penulis yang menulis dalam keadaan senang tentu mampu menghasilkan tulisan yang bagus ketimbang orang yang
menulis dengan perasaan terbebani.
Masa sih?
Bukannya ide itu bertebaran di sekeliling kita?
Tak percaya?
Yuk, disimak tulisan ini!
Setelah menyimak caracara mencari dan mengembangkan ide menulis dari banyak penulis, bisa saya simpulkan demikian:
1. Mengamati dan menggali hal-hal yang menarik di sekeliling kita. Mulai dari dalam rumah, misalnya pengalaman
dengan buah hati atau dengan keluarga. Bisa pula di sekitar rumah, seperti pengalaman bertetangga ataupun
berorganisasi di lingkungan tempat tinggal.
2. Memenuhi tantangan seseorang atau tantangan lomba. Ada orangorang yang bila tertantang akan berusaha sekuat
tenaga memenuhi tantangan tersebut meskipun pada awalnya ia tak pernah melakukannya. Ada orang yang menjadi
penulis cerpen padahal awalnya bukan penulis fiksi hanya karena pada mula menulis cerpen ia merasa tertantang.
3. Dalam sebuah perjalanan pasti ada halhal menarik yang dialami. Entah itu pengalaman selama perjalanan atau
sekadar menginformasikan mengenai transportasi dan akomodasi yang bagus atau murah. Ada orangorang yang
akhirnya menerbitkan buku travelling yang memuat reportase perjalanannya.
4. Minat adalah hal yang paling mudah dalam memunculkan ide. Untuk orang yang amat berminat pada sejarah
misalnya, tentu tak sulit menuliskan fiksi sejarah. Atau untuk orangorang yang memiliki hobi tertentu misalnya
membuat kerajinan tangan berbahan flanel misalnya, bisa saja membuat tulisantulisan tutorial tentang bagaiman
5. Ketertarikan kepada sesuatu hal juga bisa memunculkan ide. Ada orang yang amat tertarik dengan suatu negara yang
belum pernah dikunjungi, kemudian mencari tahu dan mempelajari secara lebih detil tentang negara itu akhirnya dapat
membuat novel dengan latar belakang negara tersebut. Atau misalnya tertarik kepada kopi justru membuat seseorang
mencari segala hal yang berhubungan dengan kopi lalu membuat tulisan tentang kopi.
6. Apa yang terpikir ketika membaca sesuatu, bisa saja menjadi bahan tulisan baru. Mungkin saja kita sepakat atau tidak,
atau justru mempunyai pendapat yang bisa melengkapi tulisan yang kita baca.
7. Sebuah latar peristiwa bisa saja meminculkan ide untuk menuliskan sesuatu. Misalnya saja mengenai kasus
Hambalang, membangkitkan antusiasme seseorang untuk mencari bermacam fakta dan data tentang kasus tersebut.
Membuat kliping berita terkait, lalu mewawancarai orangorang yang lebih mengetahui tentang kasus itu. Yang
penting di sini, riset yang dilakukan harus seakurat mungkin sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
8. Banyak membaca dan menulis. Semakin banyak membaca terkait halhal yang ingin ditulis akan semakin
memperkaya penulisnya. Bahkan ideide baru bisa bermunculan seiring dengan kekayaan bahan bacaannya. Setelah
itu sudah tentu, segera menuliskannya.
9. Dibutuhkan kepekaan dalam menangkap berbagai hal terkait dengan bahan yang diminati. Saat melihat seorang
perempuan yang menggendong ibu mertuanya yang nyaris lumpuh misalnya, bukan hanya bisa menimbulkan
kepekaan dalam menawarkan pertolongan kepada perempuan tersebut untuk membawakan barangbarang bawaannya
tetapi juga menimbulkan ide menulis tentang kebesaran hati perempuan itu.
10. Dalam menggali ide, gali juga pesan pesan, informasi, atau apapun hal positif yang bisa dimunculkan dalam tulisan
yang kirakira bisa ditangkap dan diambil manfaatnya oleh pembaca. Kekayaan nilai dalam sebuah tulisan menjadi
nilai lebih dari tulisan itu.
Perlu selalu diingat bahwa menulis itu menyenangkan. Jadi, janganlah merasa terbebani datau tertekan dalam menulis.
Karena penulis yang menulis dalam keadaan senang tentu mampu menghasilkan tulisan yang bagus ketimbang orang yang
menulis dengan perasaan terbebani.