Hipertensi sering dijuluki silent killer, karena sepertiga pengidap tidak menyadari dirinya sudah menderita hipertensi. Ketika sadar, semuanya sudah terlambat. Waduh! Jangan sampai hal ini menimpa Anda. Kenali seluk beluk dan cara menangkis hipertensi di sini.
Kata “Hipertensi” atau darah tinggi mungkin sudah sering Anda dengar. Mungkin juga Anda telah paham jika tekanan darah meningkat dari batas normal, maka itu berarti kena darah tinggi. Masalahnya, banyak di antara kita masih menganggap kondisi ini sebagai hal sepele. Akibatnya, saat darah tinggi menyerang, segala sesuatunya telah terlambat. Darah tinggi tewlah menyebabkan penyakit lain yang lebih serius seperti kerusakan pembuluh darah jantung (cardiovaskular), stroke, dan gagal ginjal.
Maka, dari sekarang lebih cermati lagi kondisi kesehatan Anda. Jangan warisi pikiran kuno bahwa jika sering menderita sakit kepala dan leher kaku, langsung diartikan sebagai gejala hipertensi. Kita tak bisa terlalu mudah menentukan hipertensi karena penyakit ini punya julukan silent killer alias tidak menunjukkan gejala sama sekali. Menurut Hans Peter Wolff dalam bukunya Speaking of High Blood Pressure, satu dari lima orang menderita tekanan darah tinggi. Sebenarnya, deteksi awal penyakit ini amatlah mudah. Anda cukup datang ke klinik dokter terdekat dan mintalah pemeriksaan tekanan darah Anda.
Cari Tahu Sebab Hipertensi
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer. “Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab, beberapa perubahan jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.”
Sedangkan, jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Misal penyebabnya adalah penyakit ginjal. Kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu misalnya obat diet yang mengandung amphetamin.
Kegemukan atau yang biasa dikenal dengan obesitas, gaya hidup yang tidak aktif (misalnya malas berolahraga atau aktivitas lainnya), stres, alkohol atau konsumsi garam kelewat tinggi, bisa memicu terjadinya hipertensi pada mereka yang punya sejarah keluarga penderita hipertensi. Stres juga cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu.
Kata “Hipertensi” atau darah tinggi mungkin sudah sering Anda dengar. Mungkin juga Anda telah paham jika tekanan darah meningkat dari batas normal, maka itu berarti kena darah tinggi. Masalahnya, banyak di antara kita masih menganggap kondisi ini sebagai hal sepele. Akibatnya, saat darah tinggi menyerang, segala sesuatunya telah terlambat. Darah tinggi tewlah menyebabkan penyakit lain yang lebih serius seperti kerusakan pembuluh darah jantung (cardiovaskular), stroke, dan gagal ginjal.
Maka, dari sekarang lebih cermati lagi kondisi kesehatan Anda. Jangan warisi pikiran kuno bahwa jika sering menderita sakit kepala dan leher kaku, langsung diartikan sebagai gejala hipertensi. Kita tak bisa terlalu mudah menentukan hipertensi karena penyakit ini punya julukan silent killer alias tidak menunjukkan gejala sama sekali. Menurut Hans Peter Wolff dalam bukunya Speaking of High Blood Pressure, satu dari lima orang menderita tekanan darah tinggi. Sebenarnya, deteksi awal penyakit ini amatlah mudah. Anda cukup datang ke klinik dokter terdekat dan mintalah pemeriksaan tekanan darah Anda.
Cari Tahu Sebab Hipertensi
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer. “Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab, beberapa perubahan jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.”
Sedangkan, jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Misal penyebabnya adalah penyakit ginjal. Kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu misalnya obat diet yang mengandung amphetamin.
Kegemukan atau yang biasa dikenal dengan obesitas, gaya hidup yang tidak aktif (misalnya malas berolahraga atau aktivitas lainnya), stres, alkohol atau konsumsi garam kelewat tinggi, bisa memicu terjadinya hipertensi pada mereka yang punya sejarah keluarga penderita hipertensi. Stres juga cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu.