Berbagai penelitian mendukung bukti bahwa terdapat sedikitnya 14 manfaat menyusui bagi ibu, baik secara fisik maupun emosional. Sayangnya, sebagian besar tidak mengetahui apa saja manfaat menyusui bagi ibu sehingga mereka kurang menikmati menyusui dan terpaksa menyusui atau memberikan ASI hanya agar bayi mereka sehat.
Menyusui dapat memberi manfaat bagi kesehatan fisik dan psikologis ibu, baik jangka pendek maupun jangka panjang.Berikut penjelasan tentang 14 manfaat menyusui bagi ibu.
14 Manfaat Menyusui Bagi Ibu
1. Mengurangi pendarahan pasca melahirkan. (Sobhy 2004)
Ibu yang segera menyusui (melakukan IMD) setelah bersalin akan lebih mudah pulih dibandingkan ibu yang tidak segera menyusui.
2. Mempercepat bentuk rahim kembali ke keadaan sebelum hamil. (Holdcroft 2003)
Isapan bayi saat menyusui membuat tubuh ibu melepaskan hormon oksitosin yang kemudian menstimulasi kontraksi rahim ibu pada kondisi sebelum hamil.
3. Mengurangi resiko terkena kanker payudara, kanker indung telur (ovarium), dan kanker endometrium. (Awatef 2010, Jordan 2012, Newcomb 2000)
Menyusui dapat menekan produksi hormon estrogen berlebih yang bertanggung jawab terhadap perkembangan kanker payudara, kanker indung telur, dan kanker endometrium.
4. Mengurangi resiko terkena penyakit diabetes tipe 2. (Erica 2008)
Penelitian yang dilakukan oleh Lie, Jorm, dan Banks menemukan bahwa resiko menderita penyakit diabetes tipe 2 meningkat 50% pada ibu yang tidak menyusui.
5. Mengurangi resiko terkena keropos tulang/osteoporosis. (Chantry 2004)
Bukti penelitian menyatakan bahwa wanita menyusui beresiko rendah menderita keropos tulang.
6. Mengurangi resiko terkena rheumatoid arthritis. (Karlson 2004)
Rheumatoid arthritis adalah peradangan kronis pada sendi kedua sisi tubuh seperti tangan, kaki, lutut, dan organ-organ lain seperti kulit, mata, dan paru-paru. Rheumatoid arthritis merupakan kelainan autoimun. Penelitian yang melibatkan lebih dari 7.000 ibu di China menemukan bahwa menyusui dalam jangka panjang mengurangi resiko menderita rheumatoid arthritis hingga 50%.
7. Menjadi metode kontrasepsi yang paling aman dan efektif. (Vekemans 1997)
Menyusui menjadi metode kontrasepsi yang paling aman dan efektif, yaitu sebesar 98% bila seorang ibu menyusui eksklusif selama 6 bulan dan belum mendapatkan menstruasi yang pertama kali setelah nifas.
8. Mengurangi resiko kegemukan (obesitas) dan lebih cepat mengembalikan berat badan seperti sebelum hamil. (Baker 2008)
Menyusui secara eksklusif dapat menghabiskan 500 kalori per hari (setara dengan kegiatan berenang 30 putaran atau bersepeda menanjak selama sejam) sehingga berat badan ibu turun secara alami. Apalagi bila ibu tersebut menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan minimal hingga bayi berusia 1 tahun.
9. Mengurangi stres dan kegelisahan. (Mezzacappa 2002)
Saat bayi mengisap dan kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu, hormon prolaktin dilepaskan dari tubuh ibu dab membuat tenang serta rileks.
10. Mengurangi resiko ibu menderita depresi pasca persalinan (post partum depression). (Kendall 2007)
Hormon oksitosin yang dilepaskan saat menyusui menciptakan kuatnya ikatan kasih sayang, kedekatan dengan bayi, dan ketenangan.
11. Mengurangi resiko tekanan darah tinggi (hipertensi) pada masa datang. (American Journal of Epidemiology 2011)
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dengan sampel lebih dari 50.000 ibu, menemukan bahwa ibu yang menyusui eksklusif selama 6 bulan memiliki resiko lebih kecil menderita hipertensi pada masa datang.
12. Mengurangi tindakan kekerasan ibu pada anak. (Strathern 2009)
Pernyataan tersebut didukung kuat dengan bukti penelitian terhadap 5.890 ibu selama 15 tahun.
13. Mengurangi resiko ibu menderita Anemia Defisiensi Besi (ADB). (Dermer 2001)
Jumlah zat besi yang digunakan tubuh ibu untuk memproduksi ASI jauh lebih sedikit dibandingkan zat besi yang hilang dari tubuh ibu akibat pendarahan (nifas maupun menstruasi).
14. Memudahkan ibu.
Dengan menyusui, ibu tidak perlu repot menyiapkan botol, membeli susu formula, menyiapkan susu formula, dan lain-lain.
Menyusui dapat memberi manfaat bagi kesehatan fisik dan psikologis ibu, baik jangka pendek maupun jangka panjang.Berikut penjelasan tentang 14 manfaat menyusui bagi ibu.
14 Manfaat Menyusui Bagi Ibu
1. Mengurangi pendarahan pasca melahirkan. (Sobhy 2004)
Ibu yang segera menyusui (melakukan IMD) setelah bersalin akan lebih mudah pulih dibandingkan ibu yang tidak segera menyusui.
2. Mempercepat bentuk rahim kembali ke keadaan sebelum hamil. (Holdcroft 2003)
Isapan bayi saat menyusui membuat tubuh ibu melepaskan hormon oksitosin yang kemudian menstimulasi kontraksi rahim ibu pada kondisi sebelum hamil.
3. Mengurangi resiko terkena kanker payudara, kanker indung telur (ovarium), dan kanker endometrium. (Awatef 2010, Jordan 2012, Newcomb 2000)
Menyusui dapat menekan produksi hormon estrogen berlebih yang bertanggung jawab terhadap perkembangan kanker payudara, kanker indung telur, dan kanker endometrium.
4. Mengurangi resiko terkena penyakit diabetes tipe 2. (Erica 2008)
Penelitian yang dilakukan oleh Lie, Jorm, dan Banks menemukan bahwa resiko menderita penyakit diabetes tipe 2 meningkat 50% pada ibu yang tidak menyusui.
5. Mengurangi resiko terkena keropos tulang/osteoporosis. (Chantry 2004)
Bukti penelitian menyatakan bahwa wanita menyusui beresiko rendah menderita keropos tulang.
6. Mengurangi resiko terkena rheumatoid arthritis. (Karlson 2004)
Rheumatoid arthritis adalah peradangan kronis pada sendi kedua sisi tubuh seperti tangan, kaki, lutut, dan organ-organ lain seperti kulit, mata, dan paru-paru. Rheumatoid arthritis merupakan kelainan autoimun. Penelitian yang melibatkan lebih dari 7.000 ibu di China menemukan bahwa menyusui dalam jangka panjang mengurangi resiko menderita rheumatoid arthritis hingga 50%.
7. Menjadi metode kontrasepsi yang paling aman dan efektif. (Vekemans 1997)
Menyusui menjadi metode kontrasepsi yang paling aman dan efektif, yaitu sebesar 98% bila seorang ibu menyusui eksklusif selama 6 bulan dan belum mendapatkan menstruasi yang pertama kali setelah nifas.
8. Mengurangi resiko kegemukan (obesitas) dan lebih cepat mengembalikan berat badan seperti sebelum hamil. (Baker 2008)
Menyusui secara eksklusif dapat menghabiskan 500 kalori per hari (setara dengan kegiatan berenang 30 putaran atau bersepeda menanjak selama sejam) sehingga berat badan ibu turun secara alami. Apalagi bila ibu tersebut menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan minimal hingga bayi berusia 1 tahun.
9. Mengurangi stres dan kegelisahan. (Mezzacappa 2002)
Saat bayi mengisap dan kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu, hormon prolaktin dilepaskan dari tubuh ibu dab membuat tenang serta rileks.
10. Mengurangi resiko ibu menderita depresi pasca persalinan (post partum depression). (Kendall 2007)
Hormon oksitosin yang dilepaskan saat menyusui menciptakan kuatnya ikatan kasih sayang, kedekatan dengan bayi, dan ketenangan.
11. Mengurangi resiko tekanan darah tinggi (hipertensi) pada masa datang. (American Journal of Epidemiology 2011)
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dengan sampel lebih dari 50.000 ibu, menemukan bahwa ibu yang menyusui eksklusif selama 6 bulan memiliki resiko lebih kecil menderita hipertensi pada masa datang.
12. Mengurangi tindakan kekerasan ibu pada anak. (Strathern 2009)
Pernyataan tersebut didukung kuat dengan bukti penelitian terhadap 5.890 ibu selama 15 tahun.
13. Mengurangi resiko ibu menderita Anemia Defisiensi Besi (ADB). (Dermer 2001)
Jumlah zat besi yang digunakan tubuh ibu untuk memproduksi ASI jauh lebih sedikit dibandingkan zat besi yang hilang dari tubuh ibu akibat pendarahan (nifas maupun menstruasi).
14. Memudahkan ibu.
Dengan menyusui, ibu tidak perlu repot menyiapkan botol, membeli susu formula, menyiapkan susu formula, dan lain-lain.