Warung Bebas

Sunday, 4 September 2016

Bilamana Remaja Menjadi Peminum Alkohol

Beranda›Kesehatan›Bilamana Remaja Menjadi Peminum Alkohol



Oke deh bila Anda hidup di era ketika semua hanya peduli kesuksesan yang bisa di gapai dengan uang, maka apa saja yang Anda pikir sebagai side effect nya yakni, gaya hidup, life style yang serba ngejunk adalah hal yang normal.


Work hard, Play Hard.. itulah pepatahnya kaum muda perkotaan yang sudah kenal lebih awal uang dan kesuksesan. Walau di antara dari remaja itu tidak benar benar work hard melainkan mendompleng kartu kredit orang tuanya.


Dan di antara jenis play hard, yang kita bisa tahu makna nya adalah clubbing, rafting, adventure, camping, nonton sport, dan seterusnya. Dan kita bisa ikut mafhum, dari semua kegiatan itu, seringkali di isi dengan acara toast. Minum alkohol.


Apakah buruk? Buruk jika tidak mabuk karena akan cenderung membuat remaja menjadi alkoholik muda yang artinya masa depannya begitu singkat dan cepat pada keterpurukan, karena mereka yang alkoholik cenderung tidak fokus tujuan.


Mabuk pun sangat buruk dalam pandangan masyarakat umumnya, apalagi kita tinggal di Indonesia, di mana segala sesuatu tidak bisa begitu saja di pandang secara moderat.  Walau alkohol sendiri identik dengan pemberontakan, ya walau alkohol sendiri merupakan bagian dari seni dalam memadu rasa minuman / liquior, dan menjadi daya tarik pariwisata, pula sudah fix sebagai bagian dari gaya hidup modern perkotaan yang tidak lengkap tanpa adanya cocktail party.Saat ini di pemerintahan sedang di susun RUU Minuman Keras, kita tidak tahu seperti apa rumusan dan sudut pandang yang di angkat, apakah melihat Alkohol sebagai beverages yang butuh pengaturan, atau Alkohol sebagai minuman keras yang diharamkan oleh sebagian agama resmi negara ini yang butuh pelarangan.Apa sih Pentingnya Alkohol Bagi Remaja?Artikel ini tidak hendak membahas kontroversi di masyarakat, tapi lebih pada mempertanyakan, apakah meminum alkohol bagi remaja adalah pilihan yang tepat. Kita coba untuk mendalaminya tidak dari titik normatif, tapi dari sisi apa yang hendak remaja yakini. Dunia kecil mereka sendiri.


Remaja, terutama remaja usia sekolah, sudah dipastikan menjadi penantang bagi orang tua yang tengah hidup di zaman ini. Remaja tidak mudah dipengaruhi oleh mereka yang pura pura menjadi rekan-rekan mereka dalam masalah yang bisa di bawa ke dunia pribadi mereka sendiri. Menurut penelitian dari Mike Brake dalam bukunya, Sosiologi Kultural Remaja, remaja memiliki kekuasaan di luar rumah mereka, yakni di jalan raya dan gang gang.  Mereka patuh, obedience pada kekuasaan rumah tangga demi survival dan mendapatakn tuisi atau uang jajan, seketika di dapat mereka pergi ke jalan dan menolak segalanya.


Rekan sebaya di jalan inilah yang memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan remaja. Penerimaan dari teman sebaya sangat penting bagi mereka dibandingkan omelan orang tua. Laporan telah mengungkapkan bahwa tekanan teman sebaya bisa menjadi alasan di balik isu-isu seperti minum remaja, mengemudi sambil  mabuk, merokok, dan penyalahgunaan narkoba.


Menurut data dari Departemen Kesehatan AS. Setidaknya 35 % dari pembelian anggur secara nasional, dinikmati oleh para remaja sekolah, setingkat SMP dan SMU. Belum ada data secara nasional dari skala Indonesia, namun berdasarkan pengalaman riil subyektif penulis, yang bersekolah di sekolah agama, asumsinya adalah : banyak.


Mengapa mereka menganggap Alkohol itu begitu penting? Mengapa mereka terdorong untuk memadukan jalan raya dengan gaya hidup orang tua yang harusnya mereka tentang? Karena jawabannya jelas bukan karena alkohol itu enak dan lezat sebagai beverages. Melainkan dari faktor faktor kompleks di luar daya kuasa dan nalar mereka sendiri. Ibaratnya, mereka terjebak dan harus melakukannya demi ‘harga diri’ masa muda.


Apa saja faktor-faktor yang mendorong remaja untuk  masuk ke dunia alkoholik ini? Mari kita cari tahu apa yang mendorong remaja untuk senang meminum alkohol.1. Tekanan rekan sebaya


Pilihan remaja dapat sangat dipengaruhi oleh rekan-rekannya. Remaja dapat memilih untuk ikutan minum jika rekan-rekan mereka sering menikmati minuman. Tidak mengikuti pola yang sama dapat mengakibatkan remaja akan dijauhi dari grup pertemanan yang telah terbentuk. Di sebut ‘ngga keren’, ‘ngga cs’, ‘ngga ngebrother’, kurang jadi ‘brad atau bray’.


Remaja terdorong untuk minum jika teman-teman mereka atau orang lain yang mereka anggap menjadi bagian dari jalinan perkawanan terjadi memilih untuk minuman beralkohol. Keinginan untuk menyesuaikan diri dan menjadi populer dapat mendorong mereka untuk melakukannya dengan berlebihan. Sayangnya, mereka mungkin tidak menyadari ketika praktek semacam ini seperti dapat berubah menjadi kebiasaan2. Eskapisme atau Rasa Penasaran


Untuk beberapa remaja, minuman keras mungkin tampaknya menjadi sarana untuk melarikan diri dari masalah yang mungkin mereka hadapi di sekolah atau rumah. Rasa high yang dirasakan setelah minum menyebabkan indra mereka untuk mengabur. Hal ini pada gilirannya menyebabkan keadaan ‘kebahagiaan’ sementara. Bisa jadi hanya karena seorang remaja muda ingin mencoba sesuatu yang baru. Kadang-kadang remaja mungkin hanya ingin minum karena penasaran.3. Perilaku Rebel


Mungkin di alam mereka untuk melakukan sesuatu yang mereka tidak diharapkan untuk di lakukan di alam mereka yang default. Remaja yang kerap mempertanyakan otoritas atau menentang orangtua mereka cenderung untuk menikmati minuman keras. Mereka hanya bisa menikmati minum demi tujuan melanggar aturan sosial. Mereka yang memiliki masalah mengelola impuls mereka juga cenderung untuk melakukannya. Jadi jelas tujuan dalam minum meminum ini adalah balas dendam!4. Kurangnya Sikap Respek dari Orang Tua


Perilaku orang tua memiliki pengaruh yang besar terhadap pikiran anak-anak muda. Orang tua harus mengkritik kebiasaan minum mereka sendiri. Orang tualah yang memberikan adanya ‘potret keluarga’ yang mereka pikir tidak masalah bila diikuti. Tidak adanya teladan inilah yang membuat mereka kehilangan pijakan atas kebenaran di masyarakat. Orang tuanya dijadikan cermin dalam memandang masyarakat.


Dan bilamana Orang tua harus berbicara dengan anak-anak mereka tentang efek negatif dari minum. Maka lihat diri sendiri, mereka yang menjadi orang tua harus menjadi teladan bagi anak anak mereka.5. Situasi sosial


Ketidakamanan yang dapat meresap dalam pikiran mudah mempengaruhi remaja. Ketika dihadapkan dengan masalah di rumah atau dalam hubungan sosial mereka, remaja mungkin merasa bahwa minum dapat membantu mereka melupakan kekhawatiran dan tekanan sosial.


Rendah diri yang bisa terjadi pada remaja karena penolakan oleh teman-temannya atau keluarga juga bisa menyebabkan depresi yang pada gilirannya dapat menyebabkan mereka untuk beralih ke alkohol secara permanen. Ini setingkat di atas eskapisme, karena ini sudah bukan jadi pelarian lagi, tapi menjadi way of life remaja.6.Mitos dan Role Model


Ya. Mitos yang menemani remaja melalui pengajaran media massa, atau misalkan kisah remaja yang senang dengan tokoh Lutfi bajak laut dalam Manga One Piece yang senang pesta dan minum minum, juga bisa menjadi alasan mengapa remaja memilih minuman alkohol. Yakni untuk merasakan sensasi  mitos tokoh fiksi panutan mereka. Namun, bila alasannya adalah role model, sejalan dengan usia biasanya kebiasaan role modelling ini akan berhenti. Mudah mudahan sebelum sang remaja kecanduan alkohol.Solusi?


Benar, sub judul di atas justru saya hendak bertanya pada Anda, bagaimanakah solusi untuk remaja yang terdorong oleh kegiatan alkoholik?  Semua gagasan dan rumusan tentang solusi begitu indah hanya di atas kertas, misalkan tingkatkan keimanan pada Tuhan YME, ajak mereka dalam kegiatan positif, masuk gerakan kerohanian yang bagi penulis malah akan justru masuk dalam kegiatan mabuk lainnya, yakni mabuk rohani.


Saya malah merasa bahwa solusi pasaran di atas, mengajak elemen di luar remaja untuk menyelesaikan masalah remaja sendiri. Bagi saya, solusi yang nyata adalah memperbaiki lewat darimana jalan masuk alkohol itu berasal. Bila masuk melalui depresi, maka jangan buat remaja depresi, masuk lewat role model, maka buatlah remaja lebih menginjak bumi, bila masuk melalui peer rekan sebaya,  maka berkorbanlah orang tuanya untuk mau pindah ke lingkungan remaja yang moderat.  Selamat mencoba solusi dari jalan darimana kebiasaan Alkohol itu diterima. ***

0 comments em “Bilamana Remaja Menjadi Peminum Alkohol”

Post a Comment

Kritik dan saran anda sangat kami butuhkan untuk kemajuan blog ini