Warung Bebas

Sunday, 18 September 2016

Masa Depan Nuklir Di Tangan Kaum Muda Indonesia

Hasil gambar untuk sinetron

Hidup di dunia terutama di tanah Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah tentulah menyimpan misi dan amunisi agar dapat memanfaatkannya. Salah satunya, dengan memanfaatkan energi nuklir sebagai sumber lain kehidupan manusia.  Energi nuklir merupakan salah satu sumber energi yang sebagian besar telah diketahui oleh masyarakat untuk berusaha mengubahnya menjadi energi panas dan listrik. Namun, kendala modernisasi  selalu didominasi dengan ketakutan peristiwa 60-an tahun yang lalu saat terjadi bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki, serta yang baru terjadi peristiwa kecelakaan pada PLTN Fukushima, Maret 2011. Akan tetapi, hal terpuruk tidak selalu menjadi rangkaian mimpi yang buruk pula bagi kaum muda Indonesia.


Belakangan tahun terakhir, heuporia masalah nuklir sontak terdengar seiring dengan rencana pembangunan PLTN di Indonesia. Bagaimanakah posisi Negara Indonesia saat ini? Indonesia mempunyai misi yang kuat untuk menyongsong sebuah tantangan baru era kebangkitan nuklir. Apalagi, nuklir masih menjadi momok yang menakutkan bagi orang awam. Di hadapan dunia, Indonesia dapat dijuluki sebagai The Best Participant. Indonesia telah dikenal dalam kancah Internasional sebagai negara yang aktif, baik dilihat dari segi partisipasi pendanaan, maupun pengiriman pakar yang bertujuan sebagai ikatan kerjasama teori dan teknis. Langkah selanjutnya yang menjadi tugas besar untuk kaum muda Indonesia, yaitu mencari sekeras mungkin cara dan melakukan peningkatan partisipasi tersebut.





  Pemanfaatan nuklir dalam hal ini difokuskan dalam bidang rencana pembangunan PLTN di Indonesia, karena begitu globalnya masalah kritis energi listrik pada banyak daerah. Pembangunan PLTN membutuhkan biaya investasi yang sangat besar apabila dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari Tabel 1. Perbandingan Perhitungan Biaya Pembangkit PLT berikut :


Sumber : Makalah ‘Perbandingan Biaya Pembangkitan Listrik Nuklir dan Fosil dengan Mempertimbangan Aspek Lingkungan’ oleh Mochamad Nasrullah,Suparman.


Pada data di atas jelas terlihat, bahwa biaya investasi PLT Nuklir jauh lebih besar daripada jenis PLT batubara, panas bumi, dan natural gas. Namun, saat PLTN beroperasi hanya memerlukan biaya bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit yang lain. Mengapa demikian? Bahan bakar merupakan pondasi dari kuantitas pendanaan yang harus lebih dipertimbangkan dalam penggunaan pemanfaatan nuklir. Bahan bakar nuklir bersifat kompleks dan mempunyai kandungan energi yang lebih besar daripada bahan bakar fosil atau minyak. Dengan kemampuan energi yang besar dan biaya bahan bakar rendah dapat menjadikan biaya produksi listrik PLTN akan kompetitif terhadap pembangkit lain. Selain itu, menjadi lebih stabil karena tidak terpengaruh terhadap perubahan harga bahan bakar dunia.


Dalam pemenuhan partisipasi pendanaan, subjek sekaligus office yang berperan penting untuk menggerakkan datangnya investasi yang besar, yaitu pemerintah. Sumber pendapatan unjuk kerja pemerintah harus ikut andil demi terlaksananya pemanfaatan nuklir yang memasyarakat, meskipun proses persiapan dan pembangunan PLTN hingga waktu pengoperasiannya cukup panjang. Cara lain untuk pemenuhan pendanaan agar meringankan posisi keuangan pemerintah dapat diperoleh dari investasi perusahaan di bawah naungan swasta atau konsorsium. Dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, dan kalangan masyarakat pada umumnya dapat merangkul menjadi satu layaknya money intake demi terwujudnya kepentingan, kebutuhan, serta kompetitor dalam pemanfaatan energi nuklir. Money intake ibaratnya suatu bangunan yang difungsikan untuk mengumpulkan uang atau dana dari berbagai sumber agar dapat dimanfaatkan. Dalam hal ini penggunaannya harus tepat sasaran.


Seorang pakar atau tenaga ahli atau ilmuwan yang berkecimpung dalam dunia nuklir dulu terdengar langka di Indonesia, apalagi hingga reputasinya diakui dunia. Seiring dengan kemajuan zaman, bertambahnya akan kebutuhan, dan meningkatnya partisipasi kaum muda, Indonesia semakin terdorong memiliki insan cendekia yang cerdas dalam olah nuklir. Bahkan, tak usah dipungkiri kecerdasan orang Indonesia pada umumnya jauh di atas rata-rata negara tetangga yang terkadang sering membeli kecerdasan ‘orang kita’.


Pengetahuan nuklir yang dimulai dengan asal-usul nuklir, penerapan aplikasi hingga pemanfaatan hasilnya merupakan suatu ilmu yang agak sulit untuk dipelajari dan secara khusus untuk dikuasai. Demi menunjang pengetahuan tersebut, pendidikan menjadi prioritas utama sebagai wadah sumber ilmu. Oleh sebab itu, banyak pemuda Indonesia berkompetisi menyerap energi nuklir hingga berburu ilmu dengan negara-negara yang lebih dulu menguasai ilmu nuklir, seperti Jepang, Korea, dan Amerika Serikat hingga alhasil begitu banyaknya kaum muda yang berhasil. Sebagai contoh yang patut diteladani, salah seorang pemuda Indonesia yang bernama Ir. Yudiutomo Imardjoko MSc phD, peneliti nuklir yang telah menemukan teknik pengayaan uranium tingkat rendah. Hasil penelitian beliau telah diakui dunia dan rancangannya dinilai layak masuk dalam lembaran Departemen Energi AS, karena memenuhi kualifikasi untuk ikut tender pembuatan kontainer limbah nuklir beberapa dekade lalu. Terdapat sebuah gambaran kalau beliau lebih memilih berpartisipasi dan mengemban kewajiban di Indonesia, meskipun di gaji Rp 100 juta di Amerika. Hal ini menunjukkan suatu partisipasi yang sungguh luar biasa bagi kaum muda Indonesia. Terampil di luar negeri boleh menjadi modal awal untuk dibawa pulang ke Indonesia, apalagi kalau sampai dilakukan pengembangan lebih lanjut dan bermutu. Harapan-harapan demikian menjadi beban pribadi bagi kaum muda Indonesia yang mau belajar memanfaatkan nuklir.


Terkait dengan rencana pembangunan nuklir di Indonesia, velocity kaum muda untuk bertindak andil telah banyak tersorot dalam hal nyata, maupun media. “Bukan bom, tetapi sebuah pergerakan bersifat mengubah pola pikir dan tenaga menepis kritisnya energi listrik saat ini”, maka PLTN menjadi pokok solusi yang harus dicari ujung pangkal, serta penerapannya. Inilah saatnya, gebrakan kaum muda harus memberikan kontribusi nuklir dalam aplikasi pembangunan PLTN di masa datang. Nuklir harus menjadi suatu hal yang berarti, berguna untuk negeri, dan investasi bagi pemuda-pemudi.

0 comments em “Masa Depan Nuklir Di Tangan Kaum Muda Indonesia ”

Post a Comment

Kritik dan saran anda sangat kami butuhkan untuk kemajuan blog ini