Warung Bebas

Sunday, 4 September 2016

Cara Sabar menghadapi penjiplak.

Beranda›All›Cara Sabar  menghadapi penjiplak.


Mengapa kita harus susah susah mengunggah tulisan atau gambar  kalau hanya untuk di copas tanpa ijin ?  dunia informasi yang semakin gampang salin sana salin  sini, jiplak itu jiplak ini , memang membuat semacam hutan belantara karya. Di dalamnya orang bebas mengcopy tanpa ijin , menukil tanpa syarat dan bahkan menjiplak mentah mentah tanpa permisi. Bahkan seorang penulis ternamapun pernah , kok, menandatangani bukunya yang ternyata  itu…. bajakan !


Semakin karya kita dicopi entah dengan ijin atau tidak justeru akan membuat karya kita semakin jauh dikenal orang. Sakit hati karena dijiplak memang tak bisa dipungkiri, tetapi daripada sakit hati lebih baik menulis lagi. Barangkali si pengcopy besok kembali dan membawa karya karya kita ke jangkauan yang lebih luas.  Satu dunia yang mungkin  jika tanpa mereka yang membawa , bahkan  kita   tak sempat untuk memasukinya.


Si penjiplak mungkin adalah anak SD yang masih polos tetapi terpaksa harus ke warnet karena ada tugas dari gurunya untuk mencari , puisi, misalnya. Mana sempat anak ingusan itu minta ijin sedang tarif warnet mengejarnya. Yah, generasi copy paste terpaksa lahir di sini.


Anggap saja ia adalah lebah yang membantu penyerbukan sehingga karya kita tumbuh menjadi bunga dan buah yang bermanfaat. Dan copy paste tanpa ijin itu adalah serbuk sari yang melekat di kaki si lebah, tak sadar ia akan mengawinkan bunga-bunga yang kita miliki untuk menghasilkan pohon-pohon yang baru , yang lebih subur dan berkembang menghijau. Tanpa bersusah payah, tahu –tahu kita mendapati kebun yang rimbun penuh kuncup bunga.

0 comments em “Cara Sabar menghadapi penjiplak.”

Post a Comment

Kritik dan saran anda sangat kami butuhkan untuk kemajuan blog ini