Warung Bebas

Sunday, 18 September 2016

Kapan Saat Yang Tepat Untuk Membeli Emas?

Hasil gambar untuk emas

Sebagai seorang karyawan, saya berusaha untuk berinvestasi untuk masa pensiun saya kelak. Dengan uang yang tidak terlalu banyak, saya sempat kebingungan untuk berinvestasi ke saham atau reksadana. Namun walau uang saya tidak terlalu banyak, saya tetap ingin untuk berinvestasi. Apa yang harus saya lalukan? Kemudian saya teringat kalau orang-orang desa setelah panen selalu berusaha untuk membeli emas. Akhirnya saya pun tertarik untuk membeli emas.


Saya teringat akan ibu saya yang sempat membeli kalung emas dengan harga Rp. 25.000 per gram pada tahun 1996. Setahun kemudian terjadi krisis moneter dan harga emas melambung sampai empat kali lipat. Ibu saya berpesan kalau ingin berinvestasi belilah emas lantakan, karena kalau dijual kembali potongan harganya tidak terlalu banyak. Tetapi sebagai seorang wanita, saya tidak rela jika harus membeli emas lantakan dan hanya menyimpannya. Masih banyak yang belum saya miliki: anting-anting, gelang, kalung, cincin, gelang kaki. Memang manusia banyak maunya. Dan emas memang bisa membikin penampilan menjadi kinclong, asal jangan pakai semua emas yang kita punya. Salah-salah kita malah diikuti penjambret. Tetapi untuk membeli itu semua tidak gampang. Harga emas terus melambung.


Dari Rp. 25.000 per gram, jadi Rp. 60.000 per gram, melompat lagi ke level seratus ribuan. Dan saya sempat membeli anting saat harga emas Rp. 225.000 per gram sampai akhirnya menjadi hampir Rp. 600.000 per gram. Mahal sekali. Diramalkan harga emas bisa mencapai Rp.1.000.000 per gram.


Kemudian akhirnya saya mencoba membeli emas lantakan yang biasa disebut emas Antam. Saya membeli di toko emas yang memiliki reputasi emas yang dijualnya kualitas terbaik. Harganya mahal. Kemudian saya mencoba bertanya ke toko lain. Astaga harganya lebih murah, jadi saya mencoba membeli lagi. Toh sebenarnya emasnya sama-sama keluaran Antam. Seharusnya kualitasnya tidak berbeda dong, walau emas yang saya beli di toko pertama tahun pembuatannya lebih lama. Toko ketiga yang saya tanya ternyata lebih murah dari Toko kedua. Alamak, saya nekad membeli satu lagi. Jadi saya membeli tiga emas lantakan pada satu hari yang sama.


Rupanya pengalaman saya membeli emas lantakan tidaklah diikuti oleh nasib baik. Sejak saat itu harga emas terus turun. Hari inipun harga emas masih turun Rp. 2.000 per gram. Mungkin harga emas sudah turun lebih dari 5% dari harga beli saya. Waduh, bagaimana ini? Harga investasi saya terus merosot. Apalagi teman saya menawarkan untuk berinvestasi di koperasi dengan hasil yang cukup menggiurkan. Andai saat itu saya tidak membeli emas, sekarang tiap bulannya saya bisa menikmati hasil yang lumayan.


Prospek harga emas yang turun juga dikonfirmasi oleh George Soros, pakar investasi yang sempat membuat gonjang-ganjing perekonomian dunia di tahun 1997. Kemudian negara Siprus juga mengalami krisis, dan memilih untuk menjual emasnya yang senilai triliunan, harga emas semakin jatuh. Apalagi India dan Cina yang masyarakatnya suka membeli emas juga menurun minatnya.


Tetapi saya menguatkan hati bahwa invetasi emas saya bukanlah untuk jangka pendek. Paling tidak untuk jangka waktu sepuluh tahun.


Dan pakar keauanganpun meneguhkan hati saya bahwa emas sebenarnya adalah bersifat nol inflasi (auat istilahnya zero inflation). Artinya nilai emas selalu tetap sampai kapanpun. Sebenarnya nilai emas tidaklah naik atau turun yang turun naik sebenarnya adalah mata uang kita.


Penjelasan kedua harga emas dikatakan selalu mengikuti harga komoditas dunia. Jadi kebanyakan nilai emas dan nilai komoditi selalu sama. Penjelasannya jika harga komoditas tersebut mampu diimbangi oleh harga emas maka kita tidak perlu kuatir, kita tetap bisa membeli barang/ kebutuhan hidup kita jika kita memiliki emas dan menjualnya. Kalau harga emas turun sebenarnya kita tidak pernah benar-benar rugi,begitupun kalau harga emas naik kita sebenarnya tidak pernah untung. Maka terkadang emas disebut sebagai “safe haven”. Para ahli ekonomi telah mempelajari hal ini selama berpuluh-puluh tahun.


Kesimpulan saya , karena emas tidak mendatangkan keuntungan atau kerugian bagi kita, membeli emas kapanpun adalah tepat, asal uang untuk membelinya ada. Investasi Emas adalah investasi jangka menengah sampai investasi panjang yaitu sekitar 3 sampai 5 tahun. Jadi kalau kita ingin membeli sesuatu atau akan menggunakan dana untuk suatu keperluan lima tahun yang akan datang, uang yang kita punya sekarang bisa kita tukar dengan emas.

0 comments em “Kapan Saat Yang Tepat Untuk Membeli Emas? ”

Post a Comment

Kritik dan saran anda sangat kami butuhkan untuk kemajuan blog ini