Home » All » Iptek » Gadget & ponsel » Dampak negatif gadget terhadap lingkungan
Perkembangan teknolologi yang pesat saat ini berakibat pula pada perkembangan pasar teknologi. Gadget adalah salah satu perkembangan teknologi yang banyak diminati oleh masyarakat saat ini, tidak terkecuali indonesia. Masyarakat indonesia selalu mengikuti trend perkembangan teknologi dengan membeli alat elektronik yang lebih canggih. Perkembangan teknologi tersebut membuat produsen berlomba-lomba untuk membuat alat elektronik yang semakin canggih dari hari ke hari. Semakin banyak penggunaan gadget maupun pembuatan gadget baru mempunyai pengaruh negatif terhadap lingkungan.
Semakin maraknya penggunaan gadget yang merupakan alat elektronik yang membutuhkan energi listrik menyebabkan peningkatan penggunaan listrik. Menurut Paul Waide, analis senior kebijakan International Energy Agency (IEA) penggunaan gadget menyumbang sekitar 15% konsumsi energi listrik. Penggunaan listrik yang berlebihan dapat mengakibatkan timbulnya efek rumah kaca dan berbagai perubahan kondisi alam seperti naiknya suhu rata-rata permukaan bumi, meningkatnya tinggi permukaan air laut, dan punahnya kekayaan hayati. Hal tersebut dapat terjadi karena listrik yang kita nikmati adalah hasil dari pembangkit listrik yang berbahan fosil (minyak bumi, batu bara dan gas alam). Proses tersebut menghasilkan gas-gas pengotor seperti CO2, sulfur oksida dan nitrogen oksida. Gas-gas tersebut yang berakibat buruk terhadap lingkungan.
Permasalahan lingkungan juga dapat terjadi akibat pesatnya pertumbuhan teknologi. Gadget terus diproduksi sehingga gadget yang sudah tidak digunakan lagi akhirnya menumpuk menjadi sampah padatan. Menurut greenpeace, setiap tahun ada sekitar 20 sampai 50 juta ton limbah elektronik.Bagikan artikel iniDampak negatif gadget terhadap lingkungan
Perkembangan teknolologi yang pesat saat ini berakibat pula pada perkembangan pasar teknologi. Gadget adalah salah satu perkembangan teknologi yang banyak diminati oleh masyarakat saat ini, tidak terkecuali indonesia. Masyarakat indonesia selalu mengikuti trend perkembangan teknologi dengan membeli alat elektronik yang lebih canggih. Perkembangan teknologi tersebut membuat produsen berlomba-lomba untuk membuat alat elektronik yang semakin canggih dari hari ke hari. Semakin banyak penggunaan gadget maupun pembuatan gadget baru mempunyai pengaruh negatif terhadap lingkungan.
Semakin maraknya penggunaan gadget yang merupakan alat elektronik yang membutuhkan energi listrik menyebabkan peningkatan penggunaan listrik. Menurut Paul Waide, analis senior kebijakan International Energy Agency (IEA) penggunaan gadget menyumbang sekitar 15% konsumsi energi listrik. Penggunaan listrik yang berlebihan dapat mengakibatkan timbulnya efek rumah kaca dan berbagai perubahan kondisi alam seperti naiknya suhu rata-rata permukaan bumi, meningkatnya tinggi permukaan air laut, dan punahnya kekayaan hayati. Hal tersebut dapat terjadi karena listrik yang kita nikmati adalah hasil dari pembangkit listrik yang berbahan fosil (minyak bumi, batu bara dan gas alam). Proses tersebut menghasilkan gas-gas pengotor seperti CO2, sulfur oksida dan nitrogen oksida. Gas-gas tersebut yang berakibat buruk terhadap lingkungan.
Permasalahan lingkungan juga dapat terjadi akibat pesatnya pertumbuhan teknologi. Gadget terus diproduksi sehingga gadget yang sudah tidak digunakan lagi akhirnya menumpuk menjadi sampah padatan. Menurut greenpeace, setiap tahun ada sekitar 20 sampai 50 juta ton limbah elektronik.Bagikan artikel iniDampak negatif gadget terhadap lingkungan