Warung Bebas

Sunday 4 September 2016

›Bisnis›Budidaya Lobster Air Tawar

Beranda›Lifestyle›Bisnis›Budidaya Lobster Air Tawar

Budidaya lobster air tawar (Cherax sp.) mulai berkembang sejak tahun 2000. Hewan ini bisa memijah secara alami atau tidak perlu pemijahan secara buatan. Karena itu budidaya ini berkembang cukup pesat, dan saat ini sudah berdiri sentra budidaya di beberapa propinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Budidaya Lobster Air tawar Lobster air tawar yang paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat indonesia adalah jenis Red Claw. Lobster ini dapat digunakan sebagai ikan hias atau untuk konsumsi. Budidaya ke arah pemanfaatan Lobster sebagai konsumsi ini lah yang kita harapkan dapat memberikan keuntungan dalam segi pengadaan benih atau pembesaran.

Untuk pemula, bisa mulai memelihara lobster dari ukuran benih 2″ atau ukuran indukan 4″ keatas. Ada beberapa rekan-rekan yang mulai memelihara lobster dari ukuran 2″ dulu dalam sekala kecil (Aquarium). Hal ini bertujuan :
Meminimalisir modal yang dikeluarkan.
Dengan Aquarium kita bisa mengamati tingkah/ perilaku lobster. Mulai dari cara makan, makanan yang bisa diberikan, proses molting (ganti kulit) dan perilaku lobster lainnya.
Sering kali untuk pemula, terutama yang baru pertama mencoba memelihara lobster, akan menemui lobsternya mati karena beberapa hal yang belum kita mengerti. Kalau kita pertama memelihara dalam ukuran 4″ up atau indukan, bila mati akan mengalami kerugian yang lebih besar dari pada kalau kita memulai dari yang 2″.
Sambil mengamati / belajar, kita bisa mencari sumber informasi untuk mencari indukan yang berqualitas dengan harga yang terjangakau.
Setelah satu bulan atau lebih mengamati karakteristik lobster dan kita yakin untuk dapat membudidayakannya, sebaiknya kita mencari indukan yang baik untuk kita kawinkan. 

Budidaya lobster air tawar merupakan salah satu usaha yang menjanjikan keuntungan besar bila ditekuni dan dilakukan dengan teknik yang benar. Harga lobster air tawar di pasaran cukup tinggi, berkisar ratusan ribu rupiah per kilogram. Dan bila telah masuk dalam restoran, harganya bisa mencapai dua kali lipatnya. Untuk budidaya selanjutnya yang lebih besar, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui dan diperhatikan. Tahapan tersebut meliputi: A.Pemeliharaan Induk

Pemeliharaan induk dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya:
siapkan bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m
keringkan selama 3 – 5 hari
isi air setinggi 30 – 35 cm; masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan panjang 15 – 20 cm
tebar induk sebanyak 10 – 15 ekor/m2 (jantan dan betina terpisah)
beri pakan setiap hari berupa pelet udang dengan diameter 1 mm dan panjang 3 mm sebanyak 2 – 4 butir/ ekor. Pemeliharaan induk dilakukan selama 2 – 3 minggu dan setiap tiga hari air diganti ½ bagiannya.

Selanjutnya dilakukan seleksi induk dengan melihat tanda-tanda tubuh. Induk jantan yang matang kelamin dicirikan dengan genital pore berbentuk seperti selang kecil (petashma) yang terletak pada tangkai kaki jalan kelima, carapace (kepala) lebih besar dari abdomen (badan), warna lebih cerah dari induk yang belum matang atau induk betina. Sedangkan induk betina dicirikan dengan genital pore (thelycum) seperti lubang antara kaki jalan kedua dan ketiga, carapace lebih kecil dari abdomen dan warna tubuh lebih kusam ari induk jantan atau sama dengan induk jantan yang belum matang. Pada umumnya ukuran tubuh dan capit jantan lebih besar dari betina. B. Pemijahan

Proses pemijahan dilakukan di bak semen. Induk lobster disatukan di dalam bak hingga terjadi perkawinan dan membuahkan telur. Didalam memijahkan lobster air tawar, ratio (perbandingan jumlah) antara induk jantan dengan induk betina yang dipijahkan adalah 1 ekor induk jantan : 3 ekor induk betina. Formasi ini dikenal dengan istilah set. Kepadatan tebar dalam kolam / akuarium pemijahan bisa diatur ke dalam 3 – 5 ekor / m2

Seleksi induk yang sudah memijah dilakukan dengan melihat tanda-tanda tubuh. Caranya:
keringkan bak hingga ketinggian 6 cm
tangkap induk-induk betina yang sudah berisi telur berwarna kuning tua atau coklat
masukan ke dalam baskom besar yang diberi aerasi
lakukan seleksi ulang agar mendapatkan induk yang betul-betul matang gonad; masukan ke dalam baskom lain.

Catatan : jangan menangkap dengan sekup net, karena bisa menyebabkan induk kaget dan telurnya jatuh. Tangkap dengan kedua tangan, satu untuk memegang kepala satu lagi untuk memegang ekor. C. Pengeraman dan Perontokan Telur

Pengeraman telur dilakukan di akuarium. Caranya :
siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm
keringkan selama 2 hari
isi air setinggi 30 cm dan pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama pengeraman
masukan 1 ekor induk yang sudah bertelur
beri 2 – 4 butir pelet udang setiap hari
ganti air ½ bagiannya setpa tiga hari sekali.

Perontokan telur dilakukan setelah masa pengeraman berlangsung 40 – 42 hari. Caranya: surutkan air hingga 20 cm; tangkap induk dengan sekup net dan angkat ke atas akuarium; tangkap induk dengan tangan; celupkan induk ke dalam air akuarium itu berkali-kali hingga larva dalam tubuh habis; kembalikan induk ke tempat pemeliharaan; isi air akuarium tadi hingga mencapai ketinggian semula; biarkan selama seminggu. D. Pemeliharaan Larva dan Pendederan

Pemeliharaan dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya
siapkan bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m
keringkan selama 3 – 5 hari dan isi air setinggi 30 – 35 cm
masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan panjang 15 – 20 cm
tangkap larva dari akuarium perontokan
 masukan ke dalam baskom dan hitung jumlahnya
tebar 350 ekor larva/m2
beri 100 gram tepung pelet/1.000 ekor larva. Lakukan panen sebulan kemudian.

Pendederan dilakukan sebanyak 3 kali. Pendederan pertama dilakukan di kolam tanah. Caranya :
siapkan kolam ukuran 100 m2
keringkan 4 – 5 hari
perbaiki seluruh bagiannya dan buat kemalirnya
ratakan tanah dasarnya
tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh
isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan)
tebar 5.000 ekor larva pada pagi hari
setelah 2 hari, beri 0,5 – 1 tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari. Panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

Pendederan kedua juga dilakukan di kolam tanah dan dengan cara yang sama dari awal pendederan pertama (point a – f) kemudian tebar 3.000 ekor benih dari pendederan I (telah diseleksi); beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari;  panen benih dilakukan setelah berumur sebulan.

Pendederan ketiga juga ulangi cara yang sama (point a- f) kemudian tebar 2.000 ekor hasil dari pendederan II (telah diseleksi); beri 3 – 5 kg pelet kecil (khusus udang); panen benih dilakukan sebulan kemudian. E. Pembesaran

Pembesaran lobster air tawar dilakukan di kolam tanah dan akan tumbuh optimal di kolam air tawar dengan ph antara 7 hingga 9, dengan suhu antara 23 hingga 30 derajat celsius. Pemeliharan lobster air tawar relatif tidak sulit. Untuk kolam tanah, makanannya tersedia secara alami berupa plankton. Sebagai makanan tambahan diberikan campuran parutan singkong, buah pepaya dan pelet. Pakan tambahan ini ditebarkan ke kolam sekali sehari.

Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 200 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 4 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 – 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 6.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan panen setelah 3 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan konsumsi beukuran 20 – 30 gram 80 – 100 kg. F. Pemanenan

Lobster dipanen setelah dipelihara selama enam bulan. Pada usia tiga bulan, lobster sudah dapat dikonsumsi, namun dari sisi ukuran belum layak, karena belum memenuhi kriteria permintaan pasar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:PAKAN  Agar pertumbuhanLobster air tawar sesuai dengan yang diharapkan maka pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi yang  sesuai dengan apa yang dibutuhkan Lobster air tawar.  Nutrisi yang dibutuhkan Lobster air tawar terdiri dari Protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Sekarang ini sudah banyak produsen-produsen yang memproduksi pakan Lobster air tawar. Bila perlu berikan makanan tambahan/ektra, terutama pada malam hari.PENGAWASAN

Lakukan pengawasan sesering mungkin, untuk menghidari serangan sekelompok Lobster lain terhadap Lobster yang sedang mengalami proses ganti kulit (moulting). Oleh karena pada saat proses moulting, disamping kondisinya yang lemah,pada saat itu juga mengeluarkan cairan zat yang dapat merangsang sifat kanibal dan melakukan penyerangan terhadap lobster yang sedang tidak berdaya.PENYAKITWalaupun  Lobster air tawar dikenal lebih tahan terhadap penyakit   dibanding udang jenis lain, tidak berarti  Lobster air tawar bisa terbebas dari penyakit, penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus.PANENPanen sebaiknya dilakukan pada suhu yang tidak terlalu panas, pagi atau sore atau malam hari.

0 comments em “›Bisnis›Budidaya Lobster Air Tawar”

Post a Comment

Kritik dan saran anda sangat kami butuhkan untuk kemajuan blog ini