Warung Bebas

Sunday 18 September 2016

Tips Lancar Presentasi

Banyak orang yang tidak siap saat akan melakukan presentasi atau menjadi pembicara. Beberapa diantaranya memilih untuk tidak mengambil kesempatan untuk menjadi presentator atau pembicara. Padahal menjadi seorang presentator atau pembicara, bagi saya bisa menambah berbagai kemampuan dalam diri kita serta pengalaman yang tidak ternilai.



Khususnya bagi pemula, termasuk juga terkadang untuk yang jam terbangnya sudah lumayan, baru membayangkannya saja sudah terpikirkan macam-macam. Baru latihan seluruh tubuh keluar keringat dingin. Saat melakukan presentasinya blank dan gugup. Apalagi jika diakhir ada sesi tanya jawab, rasanya benar-benar ingin menghilangkan hari pelaksanaan saja. Hal tersebut sangat manusiawi terjadi.



Tips-tips di media banyak yang mengatakan saat akan menjadi presentator atau pembicara, kita harus menyiapkan materi yang matang, menguasai materi tersebut, kemudian latihan di depan kaca untuk bisa melihat ekspresi wajah kita, ditambah lagi praktik, praktik, dan praktik terus sampai kita lancar. Hal tersebut sangat benar adanya. Akan tetapi bagi sebagian orang hal tersebut masih sulit untuk dilakukan. Termasuk saya waktu dulu. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit cara yang bisa membuat lancar saat kita presentasi berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami. Saya akan membaginya kedalam tiga bagian yaitu persiapan, pelaksanaan, penutupan.

 Bagian persiapan

Persiapan menjadi salah satu modal utama yang pertama untuk bisa melancarkan kita dalam presentasi atau menjadi pembicara. Berikut yang perlu dilakukan pada tahap persiapan.Pertama, tarik nafas panjang dan buat tubuh kita tenang lalu kita harus sadar kalau kita telah menunjuk diri sendiri atau ditunjuk oleh orang lain untuk menjadi orang yang memaparkan materi, menjadi pembicara dalam sebuah kegiatan. Hal ini penting, dengan menyadari diri kita yang akan mengisi acara, kita akan menjadi lebih siap. Istilahnya, “oh iya ya.. saya yang akan menjadi pembicara, saya dipilih karena menurut mereka saya tahu dan mampu sehingga saya harus mempersiapkannya dengan matang, mendekati sempurna, agar tampil dengan baik”.Kedua, cek term of reference (TOR) yang dikirimkan pihak penyelenggara. Baca baik-baik latar belakang dan tujuan acara, waktu dan tempat, audiens yang datang. Selanjutnya periksa garis-garis besar materi yang mereka minta untuk kita paparkan. Apabila tidak sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan kita untuk menyampaikan materi yang diminta, kita bisa bilang ke pihak penyelenggara bahwa itu bukan kapasitas kita. Akan tetap jika kita merasa sesuai, bisa diambil untuk kita paparkan. Hal ini penting, dari TOR ini kita bisa mengomunikasikan segala sesuatu kepada pihak penyelenggara sehingga meminimalisasi missed communication.Ketiga, cari materi-materi yang dibutuhkan, pilih dan kelola materi-materi tersebut dengan baik, kemudian susun menjadi materi yang memiliki satu kesatuan yang utuh dalam bentuk rangkaian kata-kata. Ada pihak penyelenggara yang memberikan kelengkapan peralatan presentasi untuk memudahkan kita serta audiens untuk tetap fokus terhadap yang kita paparkan. Untuk itu dibutuhkan juga kemampuan kita untuk membuat bahan presentasi berupa digital yang sering akrab ditelinga kita dengan sebutan power point atau slide show. Akan tetapi ada juga yang tidak memerlukan power point atau slide show tersebut. Disesuaikan saja dengan kebutuhan.Keempat, latihan memaparkan materi yang sudah disusun. Baca saja terlebih dahulu semua kata-katanya. Sekaligus melakukan screening terhadap kata-kata yang tersusun agar kita bisa tahu kata-kata apa yang sudah bagus dan kata-kata mana yang harus diganti agar lebih baik lagi. Jangan pernah memakai kata, istilah, ataupun yang lainnya yang kita sendiri tidak tahu. Kita saja tidak tahu apalagi orang lain. Ini akan menjadi serangan balik untuk kita sendiri. Baca ulang dengan melihat teksnya perlahan-lahan, resapi setiap kata. Baca ulang dengan melihat teksnya sesekali. Jika sudah sedikit lancar, coba baca sambil menghadap ke cermin. Dibutuhkan keberanian, tentu. Butuh dicoba dan pasti bisa. Setelah itu coba paparkan didepan teman atau keluarga agar kita bisa mendapatkan umpan balik dari mereka sehingga penampilan kita bisa menjadi lebih baik lagi.

 Bagian Pelaksanaan

Ini perang yang sesungguhnya. Tempat pembuktian bahwa kita pernah melalui persiapan yang keras untuk bisa berdiri disini untuk menyampaikan materi. Biasanya akan sangat terlihat bagi orang-orang yang berusaha keras dan tidak.Pertama, hadir beberapa puluh menit sebelum dimulai. Waktu ini bisa kita manfaatkan untuk beradaptasi dengan ruangan, cek alat, berkenalan dengan beberapa orang seperti audiens yang sudah datang, ataupun yang lainnya termasuk bersiap-siap pakaian, dandanan, dan lain-lain. Hal ini akan membuat diri kita tidak terburu-buru sehingga lebih nyaman.Kedua, tarik nafas dalam dan tersenyum akan membantu ritme detak jantung yang sangat kencang untuk bisa sedikit lebih pelan. Saat detak jantung sudah mulai sedikit teratur, mulailah dengan yakin, suara lantang, dan jelas. Ingat, jangan memaksa memulai ketika tubuh masih belum siap dan nafas masih tidak beraturan karena hal tersebut akan membuat suara dan tubuh kita gemetar.Ketiga, sampaikan dengan tempo berbicara sedang dan mengalir sesuai dengan yang sudah disusun dari pembukaan, masuk ke isi, sampai penutupan. Tidak harus sama. Selama masih dalam koridor poin ide yang akan kita paparkan, sah-sah saja. Apabila ada yang terlupa, tetap lanjutkan saja. Sebab yang tahu ada yang terlewat untuk disampaikan atau tidak hanyalah kita, audiens tidak mengetahuinya. Akan tetapi jika kita berhenti bicara, terlihat gugup, atau kebingungan, audiens akan mempertanyakan kenapa. Jadi, lanjutkan saja.Keempat, pahami juga kondisi audiens. Apabila mereka sudah tidak bisa berkonsentrasi ataupun mulai membuat keributan kecil-kecil. Itu tugas kita untuk mengembalikan fokus mereka kepada kita. Improvisasi, interaktif dengan audiens, dan menyelipkan humor juga dibutuhkan, namun jangan terlalu banyak, sesuaikan saja dengan keperluan.

 Bagian Penutup

Biasanya setelah presentasi selesai, dibuka sesi tanya jawab dan pemberian closing statement sebagai akhir.Pertama, saat sesi tanya jawab, pertahankan diri tetap dalam kondisi santai. Audiens bertanya kepada kita kurang lebih tidak jauh dari materi yang sudah disampaikan. Audiens bertanya karena kemungkinan besar mereka tidak tahu. Sehingga tugas kita sebagai pembicara memiliki tugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab, jangan memaksa. Cukup katakan, “saya kurang menguasai bagian itu”, atau yang lainnya disesuaikan dengan kondisi saja.Kedua, berikan closing statement yang merangkum isi materi secara garis besar. Berikan nafas kata-kata yang menggelitik pikiran audiens untuk membangun kesadaran mereka terkait materi yang telah dipaparkan.



Menerapkan segala tips-tips yang diberikan oleh orang lain untuk diterapkan didiri kita memang tidak selalu mudah. Akan tetapi tetap patut dicoba bukan? Karena menurut pepatah bijak, kita tidak akan pernah tahu sebelum kita mencoba sampai batas memaksimal diri kita. Oia, jangan lupa sesuaikan juga dengan rasa nyaman dan gaya khas masing-masing agar terlihat alami didepan audiens. Sekian, semoga bermanfaat. 

0 comments em “Tips Lancar Presentasi ”

Post a Comment

Kritik dan saran anda sangat kami butuhkan untuk kemajuan blog ini